Tampilkan postingan dengan label Tips Memasang Pompa Air Yang Benar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tips Memasang Pompa Air Yang Benar. Tampilkan semua postingan

22/01/13

Tips Memasang Pompa Air Yang Benar


http://pompa-plus.blogspot.com/

Agar mesin pompa air anda dapat bekerja dengan maksimal maka perlu kiranya anda mengikuti tips berikut, agar mesin pompa air dirumah anda dapat bekerja maksimal dan tidak cepat rusak.

  •     Apabila tegangan listrik di kawasan kurang stabil, pergunakan stabilizer tegangan listrik untuk menghidupkan pompa.
  •     Tempatkan mesin pompa air sedekat mungkin dengan sumber air, dengan memperkecil jarak pipa hisap (suction) akan menambah daya semburan pipa dorong (discharge). Jika hal ini tidak memungkinkan karena pertimbangan ruangan, jarak maksimal pipa dari sumur pompa dibatasi sesuai tinggi hisapnya (suction lift).
  •     Penempatan pompa harus terlindung dari panas, hujan dan genangan air, dan memiliki sirkulasi udara yang cukup.
  •     Tempatkan mesin pompa air tersebut di tempat yang mudah untuk diperiksa jika ada masalah. Dudukan pompa harus kuat untuk mencegah kemiringan setelah beberapa tahun dipakai.
  •     Kurangi jumlah tikungan dalam sambungan pipa untuk mencegah kebocoran dalam instalasi pipa. Sekaligus meminimalkan hambatan tenaga.
  •     Pasang klem2 pipa dengan baik untuk mencegah tekanan berlebihan pada mesin.
  •     Pasang pipa dari pompa secara vertikal ke dalam sumur dengan jarak ujung pipa ke dasar sumur minimal 30 cm, dan ujung pipa terendam di dalam air.
  •     Pompa otomatis yang dipasang untuk menyalurkan air ke toran dengan sumber air dari sumur atau bak penampung di bawah, jarak vertikalnya tidak boleh lebih dari tekanan on pada pressure switch (alat pada tangki pompa yang secara otomatis mesin bila keran ditutup). Misalnya, pressure switch on/off = 1.1 ~ 1.8 kgf/cm2. Itu artinya pressure switch on adalah 1.1 kgf/cm2 atau setara dengan 11 meter. Jadi, jarak vertikal antara pompa dan toran tidak boleh lebih dari 11 meter.
  •     Tidak boleh ada kebocoran pada instalasi pipa, baik pipa hisap maupun pipa distribusi (dorong). Karena itu pemasangan, penyambungan, dan pengeleman pipa harus dilakukan secara seksama dan benar. Terutama untuk pipa hisap, akibatnya debit air bercampur udara, memancing terus setiap kali menghidupkan pompa atau bahkan air tidak mengalir sama sekali. Sedangkan untuk pipa dorong resiko paling jelek terjadinya kelembaban pada dinding/ruangan tetapi air tetap jalan.
  •     Pipa hisap harus dipasang horizontal/miring mendaki menuju ke pompa untuk mencegah udara terperangkap. Keadaan seperti ini akan mengurangi debit air yang keluar.
  •     Sebaiknya memasang kawat arde ke dalam tanah untuk menghindari kecelakaan akibat kejutan listrik.
Tips Memasang Pompa Air Yang Benar - Hallo para pembaca website pompaindustri.co.id Perbaikan Pompa Industri di Jakarta, Tangerang, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera, Pada Artikel yang dibaca kali ini dengan judul Tips Memasang Pompa Air Yang Benar, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan kami ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel cara, Artikel tips, Artikel Tips Memasang Pompa Air Yang Benar, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca. Bila perusahaan anda membutuhkan pompa industri dapat langsung mengunjungi website utama kami di pompaindustri.co.id atau langsung mengklik pada halaman contact us di website ini.

Judul : Tips Memasang Pompa Air Yang Benar
link : Tips Memasang Pompa Air Yang Benar

Baca juga


Tips Memasang Pompa Air Yang Benar


http://pompa-plus.blogspot.com/

Agar mesin pompa air anda dapat bekerja dengan maksimal maka perlu kiranya anda mengikuti tips berikut, agar mesin pompa air dirumah anda dapat bekerja maksimal dan tidak cepat rusak.

  •     Apabila tegangan listrik di kawasan kurang stabil, pergunakan stabilizer tegangan listrik untuk menghidupkan pompa.
  •     Tempatkan mesin pompa air sedekat mungkin dengan sumber air, dengan memperkecil jarak pipa hisap (suction) akan menambah daya semburan pipa dorong (discharge). Jika hal ini tidak memungkinkan karena pertimbangan ruangan, jarak maksimal pipa dari sumur pompa dibatasi sesuai tinggi hisapnya (suction lift).
  •     Penempatan pompa harus terlindung dari panas, hujan dan genangan air, dan memiliki sirkulasi udara yang cukup.
  •     Tempatkan mesin pompa air tersebut di tempat yang mudah untuk diperiksa jika ada masalah. Dudukan pompa harus kuat untuk mencegah kemiringan setelah beberapa tahun dipakai.
  •     Kurangi jumlah tikungan dalam sambungan pipa untuk mencegah kebocoran dalam instalasi pipa. Sekaligus meminimalkan hambatan tenaga.
  •     Pasang klem2 pipa dengan baik untuk mencegah tekanan berlebihan pada mesin.
  •     Pasang pipa dari pompa secara vertikal ke dalam sumur dengan jarak ujung pipa ke dasar sumur minimal 30 cm, dan ujung pipa terendam di dalam air.
  •     Pompa otomatis yang dipasang untuk menyalurkan air ke toran dengan sumber air dari sumur atau bak penampung di bawah, jarak vertikalnya tidak boleh lebih dari tekanan on pada pressure switch (alat pada tangki pompa yang secara otomatis mesin bila keran ditutup). Misalnya, pressure switch on/off = 1.1 ~ 1.8 kgf/cm2. Itu artinya pressure switch on adalah 1.1 kgf/cm2 atau setara dengan 11 meter. Jadi, jarak vertikal antara pompa dan toran tidak boleh lebih dari 11 meter.
  •     Tidak boleh ada kebocoran pada instalasi pipa, baik pipa hisap maupun pipa distribusi (dorong). Karena itu pemasangan, penyambungan, dan pengeleman pipa harus dilakukan secara seksama dan benar. Terutama untuk pipa hisap, akibatnya debit air bercampur udara, memancing terus setiap kali menghidupkan pompa atau bahkan air tidak mengalir sama sekali. Sedangkan untuk pipa dorong resiko paling jelek terjadinya kelembaban pada dinding/ruangan tetapi air tetap jalan.
  •     Pipa hisap harus dipasang horizontal/miring mendaki menuju ke pompa untuk mencegah udara terperangkap. Keadaan seperti ini akan mengurangi debit air yang keluar.
  •     Sebaiknya memasang kawat arde ke dalam tanah untuk menghindari kecelakaan akibat kejutan listrik.